Photobucket

Jumat, 23 Maret 2012

Tersungkur Sujud Dalam Sajadah Bumi-Mu

Pagi yang cerah ketika burung-burung meliuk di angkasa
Bersembunyi di awan-awan putih pada pelataran birunya langit, Bak  bersautan
dengan tengadahnya tanganku menjulang tinggi
Alunan dzikirku melebihi riuhnya nyanyian mega
Dalam rasa, dalam jiwa kalbuku, melebihi dalamnya samudra
Tetes darah rindu bolak-balik dalam bongkahan hati yang semaki  jernih sampai di jantung tubuh dan,
Duduk terdiam dalam nadi kalbuku
Helahan napas silih berganti, berirama mengiringi nyanyian dzikir
Semakin jauh masuk dalam jiwaku ahirnya sampai pada ruh kalbuku
Semakin dalam dan semakin jernih darah rinduku dan,.............
Semakin tenang bermukim rindu pada-Mu.

Rabbi,.................
Kadang kakiku sudah mulai gontai di langkahkan
Kadang nafasku mulai sesak, itu tubuh milik-Mu,
Tapi, Rab......................
Kaki  jantungku semakin tegap melangkah, Nafas kalbu jiwaku semakin teratur
Mengiringi tetes darah rindu menuju Arsy-Mu

Ohhh, Melayangkan jauh melebihi burung-burung itu
Bersautanlah rindu cinta dalam Ruh Kalbu  keharibaan-Mu
Melebihi sautan mega dalam pelataran langit biru.
Aku tertegun dalam alunan nada dzikir
Tersungkur sujud dalam sajadah Bumi-Mu
Berlipat tangan dalam dekapan rindu
Tersenyum dalam lambaian wajah-Mu dihatiku
Kalimah  “Satu rasa” Yang mengantarkan rindu jiwaku pada-Mu
Laa Ilaaha Illallah.,


Artikel yang Anda Cari:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya, silakan kasih komentarnya :

Terimakasih atas kunjungannya untuk berlangganan artikel kami silakan masukan alamat Email anda disini untuk mendapatkan artikel terbaru..!

 
Design by SUGENG | Cido | Bloggerized by Sugeng Dwianto